Senin (19/9/2022), Provinsi Kalimantan Timur mendapat kesempatan menjadi tuan rumah kegiatan Temu Karya Taman Budaya se-Indonesia XXI tahun 2022. Acara tersebut dibuka langsung oleh Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi. Dalam sambutannya, ia berharap agar Temu Karya menjadi wadah berkreasi serta inovasi yang berdampak kepada pelestarian budaya di daerah masing-masing.
Tema yang diangkat tahun ini, yaitu “Berkreasi Pulihkan Ekonomi Negeri, Jiwa, dan Raga Spirit Nusantara” Pemilihan tema dinilai tepat, apalagi Indonesia baru memulai kembali menata kehidupan pasca pandemi. Harapannya agar kembali berkreasi dalam rangka memulihkan perekonomian bangsa.
Bertempat di Taman Budaya Samarinda Jalan Kemakmuran, TKTB se-Indonesia dihadiri oleh 32 provinsi dan diawali dengan pawai budaya menggunakan mobil hias yang diikuti 18 provinsi. Rangkaian kegiatan tidak hanya menampilkan parade budaya, seni tari tradisional, dan seni musik saja, melainkan juga seni melukis mural pada dinding Taman Budaya Kaltim.
Seluruh pelajar di Samarinda, salah satunya perwakilan siswa Sekolah Budi Bakti, Felix, Virginia, dan Helen ikut memeriahkan TKTB dengan melukis mural yang sudah disediakan oleh panitia. Anak-anak Budi Bakti sangat antusias selama berlangsungnya kegiatan. Mereka memperoleh pengalaman baru dari yang sebelumnya hanya melukis dikertas dan sekarang melukis pada dinding.
Kali ini, mereka mendapat kesempatan untuk melukis mural tentang tarian hudoq. Menariknya lagi, peserta dapat mengembangkan lukisan sesuai kreativitasnya masing-masing. Setiap mural pun mempunyai makna yang berbeda-beda sesuai dengan tema yang diangkat, yaitu budaya kearifan lokal.
“Makna dari tarian hudoq ini dimaksudkan untuk mengucap syukur kepada yang maha kuasa atas melimpahnya hasil panen,” Jelas Haryanto, seniman sekaligus koordinator dari SMA Budi Bakti. Di samping itu, ia juga memberikan apresiasi dari perkembangan ketiga anggota tim yang tanggap dan cepat saat membuat mural.
“Apa yang saya mau mereka realisasikan, ada yang kurang tinggal ditambah saja. Hasilnya juga baik, hanya saja untuk finishing lebih berlatih lagi. Lebih dibimbing lagi mungkin dari sekolah. Istilahnya tinggal dipoles, disupport, kalau bisa ada instruktur agar mereka lebih matang lagi.” Tutupnya.
Adanya kegiatan ini telah mendapatkan respon positif dari para seniman profesional di Samarinda. Sasaran yang dituju memang pelajar karena sifatnya pembinaan, khususnya anak-anak SMA. Tujuannya untuk memperkenalkan dunia seni rupa, memberikan pengalaman baru, sekaligus mencari bibit-bibit unggul.
Koordinator mural TKTB XXI, Sarwani, juga menyampaikan harapannya agar setiap sekolah mengadakan acara seni rupa melukis karena anak-anak perlu tahu. Dengan begitu, mereka bisa mengenal budaya lokal sambil menuangkan kreativitas dan bakat dalam melukis.
Tim Redaksi Sekolah Budi Bakti Samarinda-DMC